PENGANTAR
Kemerdekaan sering diagungkan sebagai puncak martabat bangsa, namun benarkah umat Islam hari ini benar-benar merdeka? Di pentas sejarah, penjajah Barat mungkin telah diusir, bendera kebangsaan mungkin sudah dikibarkan, tetapi hakikatnya masih ramai yang menjadi tawanan ideologi, budaya, dan hawa nafsu. Pertanyaan kritisnya: apakah kita sekadar merdeka pada jasad, tetapi tetap terbelenggu pada jiwa?
๐ Rangkuman
๐ข Makna Kemerdekaan Sejati ๐️
-
Pertanyaan pokok: Apa arti kemerdekaan yang ditanamkan kepada generasi muda hari ini?
-
Jawaban Islam: Jiwa Muslim sentiasa merdeka – baik dijajah ataupun tidak.
-
Hakikat: Seorang Muslim adalah hamba Allah semata, bukan hamba kepada manusia.
Hikmah:
-
Ubudiyah (pengabdian) hanya kepada Allah membuat jiwa bebas dari tunduk kepada makhluk.
๐ข Risalah Islam Membawa Kemerdekaan ๐
-
Kisah Rib‘ฤซ bin ‘Amir di hadapan panglima Parsi:
-
Islam datang untuk:
-
Mengeluarkan manusia dari perhambaan sesama manusia → menjadi hamba Allah.
-
Dari kezaliman agama-agama → kepada keadilan Islam.
-
Dari sempitnya dunia → kepada keluasan dunia & akhirat.
-
-
Dalil Qur’an:
-
ุฃََูุฑَุฃَْูุชَ ู َِู ุงุชَّุฎَุฐَ ุฅََُِٰููู ََููุงُู – “Tidakkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?” (QS. Al-Jatsiyah: 23).
Hikmah:
-
Jika tidak jadi hamba Allah → manusia tetap jadi hamba selain-Nya (hawa nafsu, artis, idola, pemimpin).