PERJUANGAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR

Oleh : Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA - Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Dalam dunia yang mengagungkan hasil instan dan status sosial, tadzkirah ini mengajak kita berhenti sejenak dan menilai ulang: apakah kita sungguh-sungguh mengejar yang hakiki, atau justru sedang tenggelam dalam tipuan dunia yang fana?


📘 Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, manusia semakin kehilangan arah dalam memahami apa itu makna sejati dari kehidupan yang berhasil. Terlalu sering kita terperangkap dalam paradigma duniawi: mengejar gelar, kekayaan, pengaruh sosial, hingga status yang melenakan. Namun benarkah semua itu adalah indikator keberhasilan hakiki?

🌟 Tadzkirah ini menawarkan sebuah perspektif yang menggugah kesadaran—bahwa ada satu perjuangan yang tak pernah selesai, satu misi hidup yang melampaui batas usia, status, atau pencapaian duniawi: yakni perjuangan untuk menyelamatkan diri dari neraka dan meraih syurga Allah ﷻ.

📢 Dengan bahasa yang lugas namun menyentuh, tadzkirah ini mengajak kita untuk merefleksi—apa sebenarnya yang sedang kita perjuangkan setiap hari? Apakah perjuangan kita sejalan dengan tujuan akhir kehidupan menurut Islam?

💡 Bagi Anda yang tengah mencari pencerahan, motivasi, dan arah hidup yang lebih hakiki, tadzkirah ini bukan sekadar audio biasa, tapi pelita bagi jiwa. Dengarkan hingga akhir, dan rasakan bagaimana semangat perjuangan dalam diri Anda bangkit kembali—tanpa perlu menunggu usia senja.

🔥 "Jika engkau merasa letih berjuang di dunia ini, maka bayangkan satu celupan dalam syurga mampu menghapus semua luka. Tapi satu celupan dalam neraka, cukup untuk menghapus semua nikmat dunia..." —Sebuah kalimat yang akan mengguncang persepsi Anda tentang hidup.

🎧 Dengarkan sampai akhir. Ini bukan hanya tentang nasihat—tapi tentang masa depanmu.


📚 Ringkasan Faedah Tadzkirah

1️⃣ Perjuangan Hidup Tak Berakhir di Usia Tua

Meskipun seseorang telah lanjut usia, perjuangan menuju akhir yang baik (ḥusnul khātimah) tidak pernah usai. Bahkan semakin tua seseorang, perjuangannya justru makin berat karena semakin dekat dengan kematian. Ini mengingatkan pentingnya kesungguhan beragama hingga akhir hayat.

2️⃣ Kejayaan Sejati Bukan di Dunia, Tapi di Akhirat

Ukuran kejayaan bukanlah pangkat, jabatan, harta, atau keturunan. Allah ﷻ berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
"Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya."
(Surah Āli ‘Imrān, 3:185)

🧭 Maka, orientasi hidup seorang Muslim bukan sekadar mengejar dunia, tapi lebih utama mengejar syurga.

3️⃣ Keadilan Ilahi dalam Perjuangan Menuju Syurga

Dalam kehidupan dunia, tidak semua orang mendapat peluang yang sama. Tapi dalam perjuangan menuju syurga, setiap orang memiliki peluang yang setara. Tidak penting siapa ayahmu, negerimu, atau pangkatmu—yang penting adalah amalmu.

🕌 Tukang sapu pun bisa lebih mulia daripada profesor, jika ia taat kepada Allah dan berjuang ke syurga.

4️⃣ Satu Celupan di Syurga Melupakan Semua Derita

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa orang paling menderita di dunia akan dilupakan deritanya setelah satu celupan saja ke dalam syurga. Dan orang paling nikmat di dunia akan melupakan semua kebahagiaan setelah satu celupan di neraka. Ini menggambarkan kedahsyatan kedua tempat itu yang tak bisa dibandingkan dengan realitas dunia.

5️⃣ Pentingnya Doa Harian yang Tak Boleh Dilupakan

Setiap Muslim dianjurkan senantiasa memohon perlindungan dari siksa neraka dan memohon syurga Allah. Doa sebelum salam dalam salat menjadi salah satu bukti pentingnya permohonan ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah Dajjal.”
(HR. Muslim, no. 588)

6️⃣ Pesan Khusus: Jangan Tinggalkan Salat

Salat adalah penentu utama kedisiplinan dan ketaatan dalam agama. Jika seseorang benar-benar berpuasa karena Allah, ia pasti juga menegakkan salat. Maka para orang tua diseru agar terus mengingatkan anak-anaknya untuk salat.

📍 Salat bukan hanya kewajiban, tapi pembentuk karakter dan benteng utama umat Islam.


🎯 Kesimpulan

Tadzkirah ini adalah panggilan nurani bagi siapa pun yang masih diberi kesempatan hidup: bahwa perjuangan belum usai sampai ruh ini kembali kepada-Nya. Ini bukan sekadar motivasi, tapi alarm spiritual agar kita kembali pada orientasi akhirat.

🛑 Jangan tunda lagi. Hidup ini singkat. Pastikan setiap langkah kita menuju syurga.

🎧 Klik dan dengarkan audio lengkapnya sekarang juga! Biarkan hati Anda tersentuh dan semangat Anda kembali menyala.