PELAJARAN DARI SEJARAH KEJAYAAN DAN MENTALITAS TERJAJAH

Oleh: Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA - Mufti Kearajaan Negeri Perlis

Kita bangga memakai produk Barat, tapi malu dengan identitas sendiri. Kita hafal sejarah kejayaan Islam, tapi lupa menerapkan nilai-nilainya. Sebuah refleksi mendalam tentang mentalitas umat dan bagaimana Islam sebenarnya hadir sebagai pembebas, bukan penjajah.



🌿 Pengantar

Sejarah Islam bukan sekadar lembaran masa lalu untuk dikenang, melainkan cahaya penuntun jalan bagi umat yang sedang mencari arah. Dari gurun tandus yang dipenuhi kabilah jahiliyah, lahirlah insan-insan luar biasa yang mengubah wajah dunia dengan iman, kesabaran, dan pengorbanan.

Kisah Khalid ibn al-Walid r.a., pedang Allah yang tidak pernah patah di medan perang, mengingatkan kita bahwa keberanian sejati bukan untuk kemuliaan diri, tetapi untuk meninggikan agama. Kisah Umar ibn al-Khaṭṭāb r.a., pemimpin zuhud yang hidup sederhana meski menguasai wilayah luas, mengajarkan bahwa integritas lebih bernilai daripada singgasana dunia.

Dari futūḥāt yang membuka pintu dakwah hingga lahirnya peradaban Islam yang memayungi manusia dengan keadilan, sejarah membisikkan pesan yang sama: umat hanya akan mulia dengan Islam, bukan dengan selainnya.

Hari ini, ketika umat sering terpecah oleh perkara kecil dan terikat pada simbol tanpa makna, sejarah itu kembali mengetuk hati: Apakah kita rela mewarisi semangat sahabat, atau hanya puas memuja nama mereka?

🌸 Pengantar ini bukan sekadar ajakan untuk membaca sejarah, tetapi panggilan jiwa: bangkitlah dengan kebenaran dan kesabaran, kerana hanya dengan itulah umat Islam kembali akan berdiri tegak di pentas dunia.

Berikut rangkumannya: