Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
🌤️ Saatnya Kita Jujur, Mau Sampai Kapan Kita Diam?
Terkadang yang membuat umat Islam lemah bukan karena musuh terlalu kuat. Tapi karena kita sendiri terlalu diam, terlalu sibuk dengan urusan pribadi, terlalu terbiasa dengan aman—hingga lupa kalau dunia di sekitar kita sedang terbakar.
Dalam khutbah Jumat yang tenang tapi menggetarkan ini, Prof. Dato’ Dr. MAZA (Mufti Perlis) mengajak kita semua berhenti sebentar… untuk merenung lebih dalam:
-
Kenapa umat Islam hari ini mudah dihina dan ditindas?
-
Apakah kita sudah sungguh-sungguh menolong agama Allah?
-
Dan, bagaimana seharusnya kita bersikap di tengah realitas umat yang terpecah dan tertindas?
Khutbah ini tidak menyalahkan siapa-siapa. Tapi menyentuh sisi yang sering kita hindari:
“Apa yang sudah kamu lakukan untuk Islam… selain mendoakan dan menggulirkan berita?”
Bacalah, dan jika bisa: dengarkan. Karena ini bukan khutbah biasa. Ini adalah seruan hati untuk kembali memikul amanah sebagai bagian dari umat yang Allah muliakan.
📌 Ringkasan Poin-Poin Utama
1.
1447 Hijriyah: Waktu Terus Berlalu, Tapi Apa yang Kita Lakukan?
-
Setiap pergantian tahun hijriyah bukan sekadar penambahan angka.
-
Itu tanda bahwa kita makin jauh dari zaman Nabi ï·º, dan makin dekat ke akhir zaman.
-
Tapi walaupun Rasul telah wafat, beliau tinggalkan panduan yang lengkap untuk umat ini.
2. Umat yang Dulu Kuat, Kini Terpuruk
-
Di masa Abu Bakar, Umar, dan sahabat lain, Islam menguasai dunia: menumbangkan Romawi dan Persia.
-
Kini, umat Islam justru menjadi sasaran penindasan: di Gaza, Syria, Iraq, dan banyak tempat lain.
-
Bahkan saat umat dibantai, tidak banyak negara Muslim yang bisa berbuat apa-apa.
3. Kita Gagal Karena Salah Fokus
-
Kita bicara soal “kesatuan umat”, tapi gagal bersatu karena tidak berpegang pada tali Allah.
-
Al-Qur’an ajarkan urutannya jelas:
Bertaqwalah kepada Allah → Pegang tali Allah erat-erat → Baru jangan berpecah-belah.
-
Tapi hari ini kita kebalik: ngotot soal kesatuan, tapi lupa fondasinya—taqwa & Al-Qur’an.
4. Umat Terpecah Karena Ego dan Mazhab
-
Dulu Aus dan Khazraj hampir perang hanya karena diprovokasi lewat puisi.
-
Sekarang kita pun mudah diadu domba dengan isu mazhab, kelompok, organisasi.
-
Allah mengingatkan: jika kamu benar-benar beriman, kamu tak akan mudah diprovokasi.
5. Kenapa Pertolongan Allah Tak Datang?
-
Allah janji: “Jika kamu menolong Allah, maka Allah akan menolongmu.” Tapi hari ini, kita menolong kepentingan diri, bukan agama.
-
Kita bekerja untuk jabatan, nama, atau uang—bukan untuk meninggikan kalimat Allah.
6. Ketika Palestina Dibantai, Kita Malah Sibuk Sendiri
-
Banyak dari kita merasa cukup dengan shalat dan bekerja, tanpa peduli pada penderitaan umat.
-
Ketika ada ajakan boikot atau doa untuk Gaza, sebagian malah bilang: “Itu bukan urusan saya.”
-
Padahal Nabi bersabda: “Kaum Muslim itu seperti satu tubuh. Kalau satu bagian sakit, yang lain ikut merasa.”
7. Menolong Agama Itu Tugas Kita Semua, Bukan Hanya Ulama
-
Bukan hanya ustaz atau dai yang wajib membela Islam.
-
Siapa pun kamu — polisi, pedagang, pelajar, ASN — harus bertanya ke diri sendiri:
‘Apa yang sudah aku lakukan untuk agamaku?’
8. Kita Tidak Akan Bangkit Tanpa Kembali ke Jalan Awal
-
Umat hanya akan bangkit jika kembali ke jalur generasi terbaik (salafus-shalih): ikhlas, sederhana, berani, dan penuh pengorbanan.
-
Jangan cuma menangisi keadaan, tapi lakukan perubahan mulai dari diri sendiri.
Penutup: Tahun Baru, Tanggung Jawab Lama
Khutbah ini bukan tentang politik. Bukan pula tentang siapa salah siapa benar. Tapi tentang kewajiban yang Allah titipkan di pundak kita sebagai umat Muhammad ï·º.