🌪️ Ada yang hidupnya penuh harta, tapi hatinya sesak. Ada pula yang tinggal di rumah sederhana, tapi tidur malamnya penuh nyenyak. Mengapa bisa begitu?
Di tengah dunia yang penuh kebisingan, pencitraan, dan
ambisi tanpa henti, ada satu hal yang makin sulit ditemukan: ketenangan
sejati. Bukan sekadar sunyi. Bukan sekadar tidak ada masalah. Tapi ketenangan
yang membuat jiwa kita stabil meski dunia berguncang. Itulah yang disebut sakinah.
📜 Dalam audio ini, kita
tidak hanya membahas sakinah sebagai istilah Arab yang sering dijadikan nama
anak. Kita akan menggali dalam-dalam—apa sebenarnya arti sakinah dari
lisan para ulama besar, dari ayat-ayat Al-Qur'an, dari riwayat sahabat Nabi ﷺ,
dan dari kisah nyata manusia-manusia yang menemukan kedamaian justru saat
kehilangan segalanya.
💥 Ini bukan motivasi kosong. Ini adalah serangan balik terhadap
kesalahpahaman besar umat manusia zaman ini: bahwa ketenangan bisa dibeli,
disusun dengan jabatan, atau ditumpuk lewat like dan pujian.
Kata Ibn Qayyim rahimahullah:
"As-sakīnah adalah at-ṭuma’nīnah wal-wiqar"
– ketenangan yang membuat hati berhenti bergetar, dan jiwa berdiri dengan
wibawa.
💬 Tapi pertanyaannya: Di mana letaknya sakinah itu? Apakah di villa pinggir pantai? Di gaji dua digit? Di branding spiritual di Instagram? Jawabannya bisa jadi akan mengubah cara kamu memandang seluruh hidupmu. Karena sakinah yang sejati turun dari langit, bukan naik dari bumi. Ia bukan hasil pencapaian, tapi buah dari penyerahan diri kepada Allah.
📖 Allah ﷻ berfirman: "فَأَنزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ" “Lalu Allah menurunkan sakinah-Nya kepadanya.” (QS. At-Tawbah: 26)
🎧 Dengarkan audio ini
hingga akhir. Karena bisa jadi, apa yang kamu cari selama ini bukanlah kekayaan, cinta, atau
popularitas… tapi ketenangan jiwa yang tidak akan datang sebelum kamu
tahu siapa yang benar-benar menenangkanmu.
Dan ketika kamu menemukannya, kamu akan sadar: Ketenangan sejati bukan ketika hidup tanpa beban. Tapi ketika beban sebesar apa pun tak lagi mampu menggoyahkan hatimu.