Mufti Kerajaan Negeri Perlis
🔥 Dulu Nusantara ini penuh cerita sakti. Pedang bisa terbang, orang bisa berubah wujud, kulit kebal ditembak. Tapi… ujung-ujungnya tetap dijajah juga. Kenapa bisa begitu? Di mana salahnya kita?
Kita ini keturunan bangsa besar — tanah Nusantara dulu katanya penuh kesaktian. Ilmu pedang bisa terbang, orang bisa berubah rupa, silat kebal ditembak tak mempan. Bangga betul kita dengan cerita-cerita begitu. Konon warisan Hang Tuah lah, konon pendekar Jawa lah, sampai yang bisa terbang jadi kumbang lah. Masalahnya, semua itu cuma bikin kita terlena.
Terus terang saja — kalau sakti benar, kenapa kita bisa dijajah ratusan
tahun? Negara sekecil Belanda, naik kapal berbulan-bulan, datang cuma
bawa senapan dan meriam — eh kita yang punya ilmu kebal malah tunduk,
dijajah sampai empat abad lebih. Itu bukti telak:
➡️ Kita larut dalam superstisi, lupa belajar strategi.
➡️ Kita asyik cari “berkat” dari benda mati, tapi lupa siapa sebenarnya yang kita sembah.
Dan jangan kira hari ini kita sudah bebas. Masih banyak di antara kita
yang otaknya belum nyambung.
Salat belum selesai, imam baru salam ke kanan, sudah loncat mau cium Hajar
Aswad. Katanya mau cari berkah, padahal Allah — yang nyuruh kita salat
— malah kita tinggalin dulu. Ini bukan soal keras atau lembek, ini soal
waras. Kalau agama kita sampai bikin kita bego, gampang ditipu, gampang
hanyut, itu berarti kita gak ngerti agama yang sebenarnya.
Makanya, ceramah ini keras. Karena kalau mau jujur, ini penyakit lama yang bikin kita kena jajah, bikin kita lemah, bikin kita gampang diombang-ambing dongeng mistik, lalu bilang “ini Islam”. Padahal Islam itu syariatnya adil, rahmat, penuh hikmah dan maslahat. Kalau keluar dari semua itu, kata Imam Ibn Qayyim, “itu bukan syariat Islam, walaupun dibungkus dalil dan takwil aneh-aneh.”
Ini waktunya kita bangkit.Tinggalkan agama model “tahayul” yang bikin kita malas mikir. Balik ke Islam murni — yang bikin kita cerdas, berani, bernilai. Jangan sampai sejarah kelam itu terulang. Karena kali ini, kalau dijajah lagi, bukan hanya tubuh kita yang diperbudak, tapi otak & iman kita yang betul-betul dirantai.
✍️ Ringkasan Poin-Poin Utama
Berikut ringkasan isi ceramah dari awal sampai akhir, dikemas dengan tanda ikon supaya mudah dicerna:
🔹 Cerita tentang “kehebatan” masa lalu
-
Tanah Melayu & Indonesia dulu terkenal dengan ilmu pedang terbang, berubah wujud, silat kebal.
-
Legenda Hang Tuah vs Taming Sari, orang jadi kumbang, keris terbang — semua penuh warna mistik.
⚔️ Tapi realitanya, kena jajah juga
-
Belanda negara kecil, datang jauh naik kapal, cuma bawa senapan & meriam.
-
Tapi berhasil menjajah Indonesia lebih dari 400 tahun.
-
Karena kita terlalu percaya superstisi, lupa bangun kekuatan sejati.
📛 Kritik praktik agama yang menyimpang
-
Contoh: baca bismillah ribuan kali katanya bisa bikin panas jadi sejuk, selamat dari bala.
-
Padahal Nabi tak ajarkan seperti itu.
-
Kalau ditanya mana dalilnya, jawabnya cuma: “kitab bilang tanya ulama.” Tapi ulama yang mana? Ulama sesat atau ulama haq?
🕋 Contoh nyata di Mekah yang memprihatinkan
-
Banyak orang belum selesai salam dalam salat, sudah rebut-rebut cium Hajar Aswad.
-
Kejar “berkat” batu, tapi salat yang Allah wajibkan malah terbengkalai.
-
Ini bukti pikiran kita kadang tak nyambung: lebih takut kehilangan berkah batu daripada meremehkan Allah.
📜 Pesan agung Imam Ibn Qayyim
-
“Syariat itu seluruhnya adil, rahmat, hikmah, maslahat. Kalau ada yang berubah jadi zalim, keras, rusak, sia-sia — itu bukan syariat, meski diselipkan dalil-dalil aneh.”
🧠Islam tak pernah memandulkan otak
-
Agama justru mencerdaskan, lihat Bilal & sahabat Nabi yang bangkit dari budak jadi pemimpin.
-
Kalau agama kita malah bikin kita taklid buta & gampang dibodohi, itu pasti salah jalan.
🚀 Penutup: seruan bangkit & doa
-
Kita wajib kembali ke Islam yang sejati, buang tahayul & superstisi.
-
Jangan biarkan akidah kita dirusak, lalu pelan-pelan kita dijajah lagi — kali ini dijajah batin & akal.
-
Semoga Allah merahmati kita semua & meneguhkan iman ini.