KHURAFAT DIBUNGKUS DAKWAH: SAAT AGAMA MENJADI ALAT MANIPULASI

Oleh :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
Arsip 07/2025

🎙️ 🧠 Kalau agama menjadikanmu makin tak logis, bisa jadi yang kamu ikuti bukan Islam… tapi kultus terselubung.

Di zaman serba canggih ini, kita masih melihat fenomena aneh yang terus berulang:

  • Orang-orang memuja “ustaz spesial” seolah perkataannya lebih tinggi dari wahyu,

  • Habib-habib yang menjual jubah dan air bekas minumannya seharga ratusan ribu,

  • Motivator agama yang menggabungkan zikir dengan “energi semesta” dan teori bisnis angin-anginan 🌀

Lebih menyedihkan lagi, semua itu dibungkus dengan dalih “ajaran Islam”. Padahal, Nabi SAW datang untuk memurnikan tauhid, bukan menambah ritual khayalan. Nabi menolak keras segala bentuk khurafat, bahkan ketika itu bisa menaikkan reputasinya sendiri.

Ceramah ini menyentil satu realitas pahit: banyak orang lebih mudah percaya kepada “kultus ulama” dibanding kepada dalil. Lebih percaya pada “berkah sandal guru” daripada petunjuk Quran. Lebih sibuk mencari keramat di batu dan kubur, daripada belajar makna sebenarnya dari ibadah dan keimanan.

📌 “Agama ini bukan milik mufti, bukan milik ustaz, bukan milik habib — tapi milik Allah. Jalan agama ini adalah jalan menuju Allah, bukan menuju popularitas guru agama.”

Dalam suasana yang santai tapi serius, materi ini membawa kita merenung:

Seberapa banyak dari “agama” yang kita yakini… sebenarnya cuma khayalan kolektif dan manipulasi dari segelintir elit agama?

🎧 Kalau kamu penasaran bagaimana cara membedakan antara iman dan ilusi, antara petunjuk dan penipuan berselimut agama, kamu wajib dengarkan sampai akhir.


✍️ Ringkasan Faedah Lengkap:

1️⃣ Tauhid vs Kultus Tokoh Agama

  • Nabi SAW tidak pernah memanfaatkan situasi untuk menambah pujian bagi dirinya.

  • Contoh saat wafatnya putra beliau (Ibrahim), terjadi gerhana matahari — namun Nabi menegaskan: gerhana bukan karena kematian siapa pun, tapi karena tanda dari Allah.

  • Pesan: Jangan jadikan kejadian alam sebagai penguat karisma tokoh. Tauhid murni menolak glorifikasi yang tak berdasar.


2️⃣ Waspada Manipulasi Agama demi Uang

  • Ada oknum yang mengaku habib atau wali, lalu menjual “air berkah”, “jubah berkah”, atau “izin spiritual” demi keuntungan pribadi.

  • Mereka menciptakan cerita aneh-aneh agar dipuja.

  • Qur’an telah memperingatkan: “Banyak dari orang berilmu agama dan ahli ibadah memakan harta manusia secara batil dan menghalangi dari jalan Allah.”


3️⃣ Bahaya Pemikiran Karut dan Khurafat

  • Islam tidak mendorong umat untuk percaya buta.

  • Banyak ritual, simbol, atau benda dikaitkan dengan keajaiban atau kesucian tanpa dasar.

  • Contoh: pasir kubur dijual, awan dikaitkan dengan tulisan Allah, dll.

  • Semua itu adalah bentuk khurafat yang melemahkan rasionalitas dan martabat umat.


4️⃣ Agama Ini Milik Allah, Bukan Milik Tokoh

  • Kita sering melihat orang lebih tunduk pada tokoh agama daripada dalil.

  • Mereka takut bertanya: “Mana dalilnya?”, karena dianggap “lawan ulama”.

  • Padahal, agama ini dibangun di atas hujah, bukan atas nama siapa yang bicara.


5️⃣ Salah Kaprah tentang Ikut Ulama

  • Mengikuti ulama bukan berarti ikut siapa saja yang pakai jubah dan fasih bicara.

  • Ulama sejati selalu menyampaikan dalil dan membuka ruang diskusi.

  • Ulama bukan untuk disembah, tapi untuk menjadi pengantar menuju Quran dan Sunnah.


6️⃣ Kritik pada Budaya "Jangan Tanya, Ikut Saja"

  • Ketika rakyat ke kantor pemerintah, mereka kritis terhadap data.

  • Tapi ketika di masjid, mereka jadi pasif, menerima semua kata ustaz tanpa berpikir.

  • Islam tidak mengajarkan kebodohan massal. Islam mengajak berpikir, bertanya, dan menguji kebenaran dengan dalil. 💡


7️⃣ Akhir Zaman dan Kartelisasi Agama

  • Ceramah ini menyinggung juga soal bagaimana sebagian institusi keagamaan menjadi seperti “kartel”.

  • Tujuannya bukan lagi menyampaikan agama, tapi menjaga jaringan, pengaruh, dan pasar mereka.

  • Inilah mengapa banyak penyelewengan dibiarkan asal masih dalam “keluarga”.


8️⃣ Solusi: Kembali ke Sunnah & Dalil

  • Nabi pernah bersabda: “Siapa yang hidup setelahku akan melihat banyak perpecahan. Maka peganglah sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapat petunjuk setelahku.”

  • Jalan selamat adalah kembali ke ajaran Nabi, bukan ikut siapa yang paling viral, paling lucu, atau paling dihormati.


📌 Penutup:

Ceramah ini bukan untuk menghina tokoh agama — tapi untuk menyadarkan kita dari candu kultus dan kabut khurafat.

Agama bukan untuk memandulkan akal. Agama ini panggilan untuk berpikir, bertanya, dan mencintai kebenaran — meski itu berarti meninggalkan tokoh kesayanganmu.

🎧 Dengarkan sampai akhir. Karena bisa jadi, yang kamu anggap “berkah”… ternyata cuma “berkah pura-pura”.