AGAMA INI TENTANG ALLAH, BUKAN TOKOH YANG KITA BELA

Tadzkirah Maghrib pada Perkampungan Sunnah Siri ke 10

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis



๐ŸŒท Kita Sering Sibuk Kagum Pada Tokoh — Lupa Bahwa Hanya Allah yang Layak Dibesarkan

Kita hidup di zaman aneh. Orang ramai-ramai mengangkat tokoh. Kagum dengan gelar ustadz, mufti, habib, tuan guru, sampai ada yang berebut bekas minumnya, berharap barokah dari tapak kakinya.
Tapi kita lupa: agama ini bukan tentang manusia. Agama ini tentang Allah.

Dalam kuliah yang sarat tadzkirah ini, Dr. MAZA mengajak kita merenung — betapa pentingnya kita mengangkat wahyu di atas akal, mengangkat petunjuk Allah di atas fatwa manusia, dan menjunjung Al-Qur’an serta Sunnah Nabi di atas segalanya.

Beliau mengingatkan kita agar jangan menjadi umat seperti Yahudi dan Nasrani terdahulu, yang mulanya benar, lalu menyimpang karena terlalu mengagungkan ahli ilmu mereka hingga disembah diam-diam, dituruti kesalahannya, dan dijadikan tandingan Allah.

Kalau akhir-akhir ini kamu sering risau lihat banyaknya orang beragama yang sibuk pamer ibadah, atau bangga dengan pengikut yang memujinya — dengarkan tadzkirah ini perlahan. 

Biar hati kita ingat lagi, bahwa yang akan kita jawab kelak di hadapan Allah bukan nama tokoh yang kita bela, tapi sejauh mana kita setia pada kitab dan sunnah-Nya.


๐Ÿ“ Ringkasan Lengkap Poin-Poin Utama Kuliah



๐Ÿ•Œ 1. Membuka Majlis dengan Nasehat Tujuan Ilmu

  • Kita hadir dalam majlis ilmu bukan untuk membesarkan tokoh, bukan mufti, bukan ustadz, tapi untuk membesarkan Allah dan mencari ilmu yang bermanfaat.

  • Agar ilmu itu menolong kita di dunia dan akhirat.


๐Ÿง  2. Akal Perlu Wahyu

  • Allah beri kita akal, tapi akal saja tidak cukup dalam perkara agama & ghaib.

  • Allah turunkan wahyu melalui para Rasul supaya manusia tahu cara menyembah Allah dengan benar — bagaimana shalat, puasa, dzikir, mendekatkan diri.


๐Ÿ“– 3. Wahyu Saluran Resmi

  • Wahyu hanya turun pada para Nabi & Rasul. Mimpi orang biasa, kasaf, ilham — tak bisa jadi syariat.

  • Agama ini tidak boleh berdiri di atas mimpi atau karomah, kecuali mimpi Nabi.


๐Ÿ’ก 4. Setelah Rasul Tiada, Ilmunya Diwarisi Ulama

  • Para ulama pewaris ilmu Rasul, tetapi mereka bukan maksum, bisa salah.

  • Mereka diangkat manusia menjadi mufti, ustadz, habib, tapi tidak seperti Nabi yang ditunjuk langsung oleh Allah.


⚠️ 5. Bahaya Fanatik pada Ahli Agama

  • Dulu Yahudi & Nasrani rusak bukan karena ahli maksiat, tapi karena ahli agama mereka menyelewengkan kitab.

  • Mereka putar lidah, seolah itu firman Allah, padahal bukan. Seperti Allah sebut dalam Ali Imran ayat 78.


๐Ÿ”Ž 6. Islam Jaga Kemurnian Agama

  • Allah turunkan Qur’an untuk menjaga agama agar tak tercampur antara benar & batil.

  • Jangan mudah tertipu hanya karena seseorang kelihatan berilmu atau populer.


๐Ÿ› 7. Para Nabi Tak Pernah Suruh Disembah

  • Nabi tidak pernah meminta manusia menyembah mereka.

  • Ayat Al-Qur’an tegas: walakin kunu rabbaniyyin — jadi orang yang dekat pada Allah, belajar kitab, bukan menyembah manusia.


๐ŸŒŸ 8. Jangan Gantikan Allah dengan Tokoh

  • Agama ini tentang hubungan kita dengan Allah. Allah saja yang tahu siapa paling ikhlas.

  • Bisa jadi yang mendengar lebih ikhlas daripada yang berbicara.


๐Ÿคฒ 9. Ikhlas Itu Inti Agama

  • Agama sejak awal menekankan ikhlas: shalat malam, dzikir lirih, sedekah diam-diam.

  • Banyak nikmat ibadah hilang karena orang terlalu ingin dilihat saleh di medsos, menunjuk ibadah untuk pujian.


๐Ÿ˜ญ 10. Salaf Menyembunyikan Ibadah

  • Para sahabat, tabi’in seperti Hasan Al-Bashri, selalu sembunyikan amal. Bahkan istri pun tak tahu suaminya qiyamul lail.

  • Karena siapa yang sembunyikan amalnya, Allah akan beri manisnya ibadah.


๐Ÿงญ 11. Kembalikan Semua ke Qur’an & Sunnah

  • Kita diajarkan ikut Qur’an & Sunnah. Ulama hanya menafsirkan — kalau sesuai, kita ikut. Kalau tidak, kita kembali pada dalil.

  • Jangan tertipu dengan mimpi tok guru, mimpi habib. Agama ini bukan mimpi, tapi wahyu.


๐Ÿฅ€ 12. Jangan Bangga dengan Gaya Beragama

  • Banyak ustadz ingin pamer tasbih, ingin orang lihat dia berzikir, supaya orang kagum, ambil bekas minumnya.

  • Ibnul Jauzi sudah sebut itu tipu daya iblis.


๐ŸŒฑ 13. Bawa Pulang Semangat yang Benar

  • Pulang dari pengajian ini bukan bawa nama mufti atau ustadz, tapi bawa semangat membaca Qur’an & Sunnah, cinta Nabi, cinta ajaran Allah.

  • Kalau nanti ustadz salah, kita tegur dengan dalil.


๐Ÿ’– 14. Agama Ini Tentang Cinta & Ikut

  • Cinta saja tanpa ikut Nabi, tak ada guna.

  • Ikut saja tanpa cinta juga tak lengkap. Harus cinta & ikut Nabi ๏ทบ.


๐Ÿ”ฅ 15. Penutup: Kita Akan Ditanya

  • Di akhirat, Allah tak akan tanya: “Kenapa ikut mimpi tok guru?” Tapi Allah akan tanya: “Apakah kamu ikut Rasul-Ku dan kitab-Ku?”

  • Al-Qur’an akan jadi hujjah untuk kita, atau malah hujjah atas kita.



Penutup

Kalau kamu hari ini bangga dengan ustadz, bangga dengan ormas, bangga dengan slogan — hati-hati. Karena Allah tidak lihat baju, tidak lihat kelompok, Allah hanya lihat hati & amal, apakah benar-benar sesuai Qur’an & Sunnah atau hanya ikut-ikutan manusia.

๐ŸŽง Yuk dengarkan kuliah ini perlahan. Semoga setelah ini kita pulang bukan bawa nama tokoh, tapi bawa hati yang semakin rindu beribadah hanya untuk Allah semata.