LARANGAN BERADA DI MAJLIS MUNGKAR

Arsip Juli 2025

Oleh :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis


Pernahkah kita duduk dalam satu pertemuan — entah saat jamuan makan, ngobrol santai, atau sekadar mendengar ceramah — lalu tiba-tiba pembicaraannya mulai mengarah pada hal yang tak pantas?
Misalnya, menertawakan ayat-ayat Al-Qur’an, meremehkan sunnah Nabi ﷺ, atau melecehkan syariat Allah.

Sebagian orang memilih diam, mungkin karena sungkan menegur, takut memutus silaturahim, atau merasa “itu bukan urusan saya.” Namun tahukah kita, dalam pandangan Islam, diam atau tetap duduk dalam majlis seperti ini justru membuat kita sama seperti pelakunya?

Ini bukan pendapat ustaz semata, tetapi peringatan langsung dari Allah dalam Al-Qur’an, juga sabda Rasulullah ﷺ. Masya Allah, betapa halusnya agama ini menjaga kita agar tidak terjebak dalam dosa berjamaah, meskipun kita hanya diam.


✍️ Ringkasan Poin Utama

📖 Landasan Al-Qur’an

1️⃣ Surah An-Nisa’ (4):140

“Jika kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk bersama mereka hingga mereka berbicara kepada pembicaraan lain. Jika kamu (tetap duduk), maka kamu serupa dengan mereka...”

2️⃣ Surah Al-An’am (6):68

“Apabila kamu melihat orang-orang memperolok ayat-ayat Kami, maka palingkanlah diri dari mereka sampai mereka membicarakan hal yang lain...”

📝 Penjelasan Ulama

  • Imam Al-Qurthubi rahimahullah menafsirkan bahwa siapa saja yang hadir dalam majlis mungkar tanpa mengingkari atau menegur, maka ia akan menanggung dosa bersama mereka.

  • Jika tak mampu menegur, wajib meninggalkan majlis tersebut, agar tidak termasuk golongan mereka.

🎯 Contoh Praktis

  • Dalam obrolan santai, jika ada yang meremehkan hukum Allah atau mengejek syariat, kita usahakan menasihati dengan baik.

  • Jika tidak mampu atau suasana tidak memungkinkan, lebih baik undur diri secara sopan. Ini sudah cukup menunjukkan kita tidak setuju.

  • Namun jika sekadar menegur perilaku individu (misalnya ustaz tertentu, atau adzan muazin yang suaranya kurang merdu), ini berbeda. Itu bukan penghinaan terhadap agama, melainkan mengkritik individu.

🌷 Hadits Rasulullah ﷺ

“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya (yaitu dengan membenci dan meninggalkannya). Dan itulah selemah-lemahnya iman.”
(HR. Muslim - Shahih)

🏠 Pesan Penting

  • Islam tidak melarang kita duduk di majlis umum, menghadiri acara hiburan, atau bergaul dengan siapa saja.

  • Namun jika di sana terjadi penghinaan terang-terangan terhadap Allah, Rasul-Nya, atau ajaran syariat, kita dituntut minimal menegur, atau jika tak mampu — meninggalkan majlis tersebut.

  • Ini semua bukan tanda kita merasa lebih suci. Justru inilah bentuk menjaga iman dan adab kita di hadapan Allah.


🤝 Penutup

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang peka dan peduli terhadap kehormatan agama Allah.
Jangan sampai karena sungkan kepada manusia, kita lupa akan rasa malu kita kepada Allah.
Dengan menjaga adab dalam majlis, semoga Allah menjaga kita semua dan keluarga kita dari terjerumus dalam dosa yang kita tidak sadari.