SUMBANGAN DI HARI TUA

Oleh :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

PERKARA PALING SUKAR ADALAH MENGURUSKAN DALAMAN SENDIRI

⚠️ Panggung Bisa Memukau, Tapi Hati yang Penuh Topeng Tak Akan Sampai ke Langit

Kita bisa berdiri di mimbar. Bisa bicara lantang atas nama dakwah. Bisa penuhi agenda penuh sorotan dan tepuk tangan. Tapi satu hal paling sulit — dan paling menentukan — bukan tentang siapa yang kita lawan. Tapi... siapa yang sebenarnya sedang kita layani: Allah, atau ego kita sendiri?

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Dalam audio yang sangat jujur dan menggugah ini, dibuka sisi yang jarang disentuh:
bahwa musuh terberat seorang dai, seorang pemimpin, bahkan seorang ulama… adalah dirinya sendiri.

🔥 “Zuhud pada dunia mudah. Tapi zuhud pada pangkat dan nama? Itu yang paling berdarah.”
🔥 “Kita ceramah, kita berjuang, kita aktif… tapi apakah itu semua betul-betul Lillah? Atau sekadar demi pengakuan dan eksistensi?”

DALAM KESEDIHAN ADA PERTOLONGAN TUHAN

Kamu Mungkin Kuat di Luar. Tapi Apa Kabar Jiwamu di Dalam? Semua orang bisa berdiri gagah di depan manusia. Bisa lantang berdakwah. Bisa tampil seolah tahu segalanya. Tapi berapa banyak yang jujur melihat isi hatinya sendiri?

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Dalam audio yang penuh kejujuran dan tamparan halus ini, seorang tokoh besar agama berbicara bukan tentang politik, bukan tentang hukum fikih, tapi tentang medan perang yang paling sulit dalam hidup: mengurus hati sendiri.

💥 "Jangan sombong karena banyak ceramah. Bisa jadi, Allah tidak melihat apa pun dari itu."
💥 "Kamu hafal banyak hadis, banyak tampil di panggung. Tapi siapa tahu semua itu cuma untuk nama, bukan untuk-Nya?"

ARTI SEBUAH KESUKSESAN

Tujuan Pendidikan, Sebuah Sentuhan Nurani - Tadzkirah untuk Ayah Bunda

Di era yang penuh dengan target dan angka, mungkin tanpa sadar kita sedang memburu sesuatu yang… belum tentu bernilai. Nilai rapor naik. Ranking bagus. Lolos ke sekolah favorit. Tapi pernahkah kita bertanya:

Apakah ini benar-benar sukses… atau hanya terlihat sukses?

Ini adalah tadzkirah—sebuah sentuhan nurani. Untuk Ayah Bunda yang lelah mengejar, tapi takut berhenti. Untuk jiwa-jiwa yang ingin mendidik anak bukan hanya agar “berhasil”, tapi agar mereka menjadi pribadi yang selamat, selamat dunia… dan akhirat.

Jika hatimu pernah bertanya: “Apa tujuan sejati dari semua ini?” Maka, sempatkan telingamu untuk mendengarkan. 🌱 Karena bisa jadi, justru di antara kalimat-kalimat ini… tersimpan arah baru dalam cara kita mendidik dan mencinta. 🎧 Silakan dengarkan—dan biarkan hatimu yang menilai.

Oleh : 
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis


MENCARI SAKINAH

Ketenangan sejati bukan ketika hidup tanpa beban. Tapi ketika beban sebesar apa pun tak lagi mampu menggoyahkan hatimu.

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

🌪️ Ada yang hidupnya penuh harta, tapi hatinya sesak. Ada pula yang tinggal di rumah sederhana, tapi tidur malamnya penuh nyenyak. Mengapa bisa begitu?

Di tengah dunia yang penuh kebisingan, pencitraan, dan ambisi tanpa henti, ada satu hal yang makin sulit ditemukan: ketenangan sejati. Bukan sekadar sunyi. Bukan sekadar tidak ada masalah. Tapi ketenangan yang membuat jiwa kita stabil meski dunia berguncang. Itulah yang disebut sakinah.

📜 Dalam audio ini, kita tidak hanya membahas sakinah sebagai istilah Arab yang sering dijadikan nama anak. Kita akan menggali dalam-dalam—apa sebenarnya arti sakinah dari lisan para ulama besar, dari ayat-ayat Al-Qur'an, dari riwayat sahabat Nabi ﷺ, dan dari kisah nyata manusia-manusia yang menemukan kedamaian justru saat kehilangan segalanya.

💥 Ini bukan motivasi kosong. Ini adalah serangan balik terhadap kesalahpahaman besar umat manusia zaman ini: bahwa ketenangan bisa dibeli, disusun dengan jabatan, atau ditumpuk lewat like dan pujian.

DITALAK TIGA KARNA SYAIR

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

🌿 Maisun binti Bahdal: Ketika Hati Seorang Istri Tak Tergoda oleh Istana

Tidak semua orang menganggap istana sebagai kebahagiaan. Tidak semua perempuan bermimpi tentang kemewahan, pakaian indah, dan pujian dalam singgasana.

Dalam kisah yang jarang dikisahkan ini, kita diajak menyelami sosok Maisun binti Bahdal, seorang wanita Badui dari suku Bani Kilab, istri dari Muawiyah bin Abi Sufyan—seorang khalifah besar dalam sejarah Islam—dan ibu dari Yazid bin Muawiyah.

QURBAN, BUKTI CINTA SEJATI ATAU SEKADAR FORMALITAS TAHUNAN?

Khutbah Aidil Adha 2025

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Setiap tahun kita berqurban. Kita memilih hewan terbaik, membayar harga yang tidak sedikit, lalu menyerahkan semuanya kepada panitia. Tapi, pernahkah kita bertanya: adakah ruh pengorbanan dalam diri kita? Adakah air mata ketulusan yang menyertai sembelihan itu?

Nabi Ibrahim tidak hanya menyembelih. Beliau diuji dengan perintah yang menyentuh titik terdalam cinta manusia: anaknya sendiri. Namun beliau memilih Allah, tanpa ragu. Maka Idul Adha bukan sekadar tentang kambing atau sapi. Ia adalah tentang seberapa dalam kita mencintai Allah.

Qurban adalah bukti cinta. Tapi jika cinta tak diiringi pengorbanan, apakah itu masih cinta?
 

OBAT MEMBERSIHKAN JIWA & MENGAWAL HAWA NAFSU

Ini bukan tentang menjadi sempurna. Tapi berani jujur bahwa kita sedang kotor dan perlu dibersihkan.

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

“Sholat Jalan, Doa Panjang, Tapi Hidup Tetap Hampa? Mungkin Masalahnya di Sini…”

Pernah merasa begini?

Kamu bangun, wudhu, salat, baca doa... tapi tetap saja hidupmu hambar. Mudah marah, malas bergerak, berat untuk berbagi, dan selalu merasa kurang walau sudah punya banyak.

Katanya hati sudah bersih. Tapi kenapa masih takut berkata benar?
Katanya cinta Allah. Tapi sedekah dua ribu saja pelitnya minta ampun.
Katanya ikut sunnah. Tapi tiap hari tenggelam dalam berita artis dan omongan kosong.

Realitanya, banyak orang tampak baik—tapi jiwa mereka busuk.

Yang dibahas di sini bukan teori, bukan motivasi manis, tapi fakta yang keras:

  • Tentang orang yang salat tapi tak punya rasa khusyuk.
  • Tentang orang yang kaya tapi tak bisa bahagia.
  • Tentang yang pintar agama tapi penakut berdiri di atas kebenaran.
  • Dan tentang jiwa-jiwa yang belum pernah disucikan, padahal sibuk bicara surga.

3 GOLONGAN MASUK NERAKA PERTAMA KALI

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

KEPENTINGAN SHOLAT

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

KEHIDUPAN DAN KEMATIAN ADALAH UJIAN

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

ANTARA NABI DAN DUNIA

Kisah dengan para sahabat Anshar di Lembah Hunain

Oleh :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Negeri Perlis

Dalam hiruk-pikuk kehidupan yang penuh dengan godaan harta, pangkat, dan kedudukan, sering kali kita lupa pada sesuatu yang jauh lebih bernilai—keberkatan dan keberadaan seorang pemimpin yang membimbing kita menuju jalan yang lurus. Kisah ini bukan hanya sebuah cerita dari sejarah, tetapi sebuah cerminan tentang bagaimana manusia, baik di masa lalu maupun sekarang, sering kali terjebak dalam ilusi dunia yang fana.

Cerita ini membawa kita kembali ke saat pasukan Islam meraih kemenangan besar di Peperangan Hunayn, di mana harta rampasan perang melimpah ruah. Namun, di tengah euforia kemenangan, muncul perasaan tidak puas hati di kalangan para Ansar—golongan setia yang telah mengorbankan segalanya demi Nabi dan Islam. Mereka merasa dilupakan ketika harta rampasan perang diberikan kepada golongan yang baru memeluk Islam. Perasaan ini, meskipun difahami secara manusiawi, mencerminkan cabaran terbesar manusia sepanjang zaman: memilih antara dunia yang sementara atau sesuatu yang kekal dan bermakna.

TAUBAT, INTERAKSI MANIS HAMBA DENGAN RABBNYA

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

JANGAN BERBURUK SANGKA KEPADA ALLAH

Adanya akherat cukuplah menjadi alasan untuk kita tidak berburuk sangka kepada Allah. Bahwa apa saja yang kita terluput di dunia ini dan berbagai bentuk ketidakadilan, akan Allah penuhi dengan sempurna disana. 

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

HIDUP ADALAH PERUBAHAN

HIDUP ADALAH PERUBAHAN_Mereka yang Mau Berubah Akan Berubah

Oleh : 
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

PEMUDA ADALAH AGEN PERUBAHAN

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

HURAIAN SAYYIDUL ISTIGHFAR

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

NIKMAT TAUBAT & ISTIGHFAR

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Ada orang bangga dengan amalnya.
Ada orang tenggelam dalam dosanya.
Tapi lebih banyak orang yang terjebak dalam penundaan.

"Nanti aku berubah…"
"Nanti aku tobat…"
"Nanti aku serius…"
Tapi... nanti itu tidak pernah datang.

Allah tidak menunggu kita jadi sempurna untuk menerima kita kembali.
Yang Dia tunggu cuma satu: kita benar-benar ingin pulang.

NIKMAT KEBAHAGIAAN YANG SEBENARNYA

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

ISTIGHFAR & KEUTAMAANNYA

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

PENDOSA DAN ISTIGHFAR

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

KEAJAIBAN ISTIGHFAR

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Ghofur = Maha Mengampuni Sekaligus Menutupi (dosa-dosa hamba-Nya)

Islam Mengangkat Kebijaksanaan, Meruntuhkan Kedangkalan

Tadzkirah Maghrib pada Perkampungan Sunnah Siri ke 10

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

RAMADHAN YANG MENGINSAFKAN

Podcast Tadzkirah Spesial Ramadhan

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA (Mufti Kerajaan Negeri Perlis) dan Prof. Dr. Rozaimi Ramle (AJK Fatwa Kerajaan Negeri Perlis)

APAKAH YANG SEBENARNYA ALLAH MAUKAN DARI KEHIDUPAN INI

Kita ada di dunia ini bukan karena kemauan kita, tapi karena kemauan Allah. Pun kita tidak bisa memilih terlahir di keluarga yang seperti apa, lingkungan seperti apa, warna kulit, suku dan lainnya.. semua murni kemauan Allah. Lantas apa maunya Allah dengan ini semua??

Arsip 2016 | Oleh : 
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

TADZKIRAH UNTUK PENGUSAHA MUSLIM

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

RABIUL AWWAL, BULAN KEWAFATAN RASULLULLAH ﷺ

Dalam hening senin pagi nan rawan, Terbaring sang Nabi, cahaya zaman. Peluh dingin di wajah suci, Namun senyum lembut masih berseri. Fatimah menangis di sisi ranjang, Disambut bisik: “Sabar, wahai penenang.” "Takkan ada lagi derita setelah ini," Bisik terakhir sang ayah sejati.

Di ambang ajal, beliau tetap bertanya: "Apakah umatku telah mendirikan shalatnya?" Lemah tubuh, kuat cintanya, Shalat dan umat jadi nyawa terakhirnya. Abu Bakar menangis di mihrab, Umar menggigil, jiwanya remuk lelap. Ali memandikan jenazahnya sendiri, Dengan air mata dan takbir sunyi. Tak satu pun sahabat sanggup berkata, Langit pun seakan berkabung bersama.

Ia suami penyayang, ayah penuh kasih. Di rumah, lembutnya tak pernah letih. Ia sahabat yang duduk di tanah, Menanggapi tawa dan duka dengan ramah. Ia nabi terakhir, rahmat semesta, Namun tetap mencuci bajunya sendiri di kala senja. Cinta bukan hanya pada kata, Tapi dalam jejaknya: adil, jujur, dan setia. Wahai hati yang keras oleh dunia, Lembutkan ia dengan cinta Rasul mulia. Bangkitkan sunnah di langkah yang lesu, Jadikan cintanya sebab hidupmu berseru.

Oleh :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

JIHAD UNTUK IKHLAS

Podcast Fikrah & Hujjah siri 39

Ahli Panel : Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA (Mufti Kerajaan Negeri Perlis), Prof. Dr. Rozaimi Ramle (AJK Fatwa Negeri Perlis), Ust. Rizal (Moderator)


JIHAD PERANGI DIRI SENDIRI

Tadzkirah menjelang bulan Ramadhan 1446 H / 2025

Oleh: 
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis 



Banyak yang mengira jihad hanya berarti berperang di medan laga, padahal ada jihad yang lebih berat—jihad melawan hawa nafsu dan kelemahan diri. Rasulullah ﷺ bersabda:

"المجاهد من جاهد نفسه في طاعة الله"

Mujahid (pejuang) yang sejati adalah orang yang berjihad melawan dirinya sendiri dalam ketaatan kepada Allah. (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban, hasan)

Dalam ceramah ini, dibahas bagaimana jihad terbesar dimulai dari dalam diri kita: melawan kemalasan, hawa nafsu, dan godaan yang menjauhkan kita dari Allah ﷻ. Mari kita simak dan amalkan bersama!

JANGAN BERIKAN GAMBARAN YANG SALAH TENTANG NABI ﷺ

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Negeri Perlis

  1. Banyak orang Muslim yang mencintai Nabi s.a.w. Namun gambaran tentang keindahan akhlak dan kehidupan beliau sering kali tenggelam disebabkan oleh pencemaran terhadap kisah kehidupan beliau yang sebenarnya. Pencemaran itu datang dari berbagai sudut. Kadang-kadang ia datang dari musuh-musuh, kadang-kadang ia datang dari umat Islam itu sendiri. Musuh bertujuan untuk memberikan gambaran yang salah tentang beliau s.a.w. Sementara umat Islam ada yang jahil, atau yang berkepentingan tertentu, yang juga memberikan gambaran yang salah tentang Nabi s.a.w.

Jahil

  1. Umat yang jahil tidak dapat membedakan antara riwayat yang sahih dan yang palsu mengenai Nabi s.a.w. Lantas mereka menyebarkan hadis-hadis palsu yang dikaitkan dengan beliau. Mereka inilah yang Nabi s.a.w. sendiri nyatakan dalam hadis mutawatir berikut:

إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ، مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

“Sesungguhnya berdusta ke atasku (menggunakan namaku) bukanlah seperti berdusta ke atas orang lain (menggunakan nama orang lain). Sesiapa yang berdusta ke atasku dengan sengaja, maka siaplah tempat duduknya dalam neraka.”

SAAT KEANGKUHAN DUNIA DITAMPAR KEKUASAAN ALLAH

Tadzkirah Khusus Pada Program "Ayo datang Shubuh Seperti Jum'at", Ahad 12-01-2025

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 

Dalam dunia yang dipenuhi dengan kesombongan, manusia sering kali lupa bahwa ada kekuatan yang tak terhingga di atas segala sesuatu: kekuasaan Allah. Tragedi yang melanda Los Angeles baru-baru ini adalah tamparan keras bagi dunia yang selama ini menjadikan Amerika sebagai simbol kekuatan, kekayaan, dan keangkuhan. Dua hari. Hanya dua hari yang dibutuhkan untuk mengubah kota terkaya di Amerika menjadi puing-puing tak berharga. Hollywood, pusat hiburan dunia, dengan semua kilau glamornya, hangus seolah-olah Allah menurunkan api neraka untuk membungkam kesombongan manusia.

Siapa yang bisa melawan kehendak Allah? Amerika, dengan teknologi canggihnya, dengan Trump yang pongah menjanjikan neraka bagi Gaza dan Timur Tengah, dipermalukan oleh satu peristiwa yang tak pernah mereka duga. Belum 10 hari berlalu sejak ancamannya, Los Angeles—pusat megah kebanggaan mereka—menjadi abu. Ini adalah pesan keras: Allah tidak pernah lalai terhadap doa mereka yang tertindas.

Ingatlah firman Allah:

“Dan kebun-kebun serta harta benda mereka ditimpa tiupan angin yang kencang, yang padanya ada api sehingga terbakar.” (QS. Al-Baqarah: 266)

BALAP LIAR: HIBURAN BERBAHAYA ATAU CERMIN HILANGNYA ARAH HIDUP GENERASI MUDA?

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Forum dengan Departemen Kepolisian Negeri Perlis dan Pelajar
 

Ketika suara deru motor memecah malam, apa yang sebenarnya kita dengar? Hiburan sesaat? Atau potret nyata generasi yang kehilangan arah? Dalam diskusi yang tajam ini, isu balap liar didekati dari sudut pandang yang mendalam: bagaimana aktivitas ini mencerminkan krisis nilai, dan bagaimana masyarakat, agama, serta individu dapat mengambil peran dalam mengatasinya.

Sejarah membuktikan bahwa manusia selalu tertarik pada kecepatan dan perlombaan, dari zaman kuda dan unta hingga era teknologi canggih. Namun, perbedaan mencolok muncul ketika aktivitas ini melanggar batas moral dan hukum, merugikan orang lain, serta membawa risiko besar terhadap keselamatan. Dalam tradisi Islam, perlombaan dianjurkan hanya ketika ia melatih ketangkasan atau memiliki manfaat nyata. Balap liar, sayangnya, sering kali hanya menawarkan kehancuran dan penyesalan.

KETIKA ANGIN MEMBAWA API

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Khutbah Jum'at bertajuk: Hukuman Allah Datang Dengan Pelbagai Cara. Tempat: Masjid Al-Falah, Behor Mempelam, Kota Arau, Negeri Perlis    
 

Apa yang terjadi ketika dunia yang kaya, penuh kemewahan, dan sombong akan kekuatannya, akhirnya ditantang oleh sesuatu yang tak terlihat? Los Angeles—pusat hiburan dan kekayaan dunia—baru-baru ini menjadi saksi kedahsyatan sebuah kekuatan yang jauh di luar kendali manusia: angin kencang yang membawa api. Dalam sekejap, ratusan ribu rumah mewah, gedung pencakar langit, dan kendaraan-kendaraan bernilai miliaran dolar musnah menjadi abu. Sebuah peristiwa yang membuat kita bertanya-tanya: Apakah ini hanya kebetulan, atau pesan langsung dari langit?

"Dan Kami timpakan angin kencang yang membawa api kepada mereka, hingga negeri mereka terbakar." (QS. Al-Baqarah: 266)

KEBAHAGIAAN SEJATI: TIDAK HANYA UNTUK DIRI SENDIRI, TAPI JUGA UNTUK ORANG TERCINTA

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 


Bayangkan memiliki semua yang diinginkan di dunia: rumah megah, makanan lezat, harta melimpah. Namun, tanpa kehadiran orang-orang tercinta di sekitar kita, adakah kebahagiaan yang benar-benar terasa utuh? Apakah arti sebuah pesta jika hanya dihadiri oleh kesunyian?

Dalam surga, Allah menjanjikan lebih dari sekadar kenikmatan materi. Allah mengangkat keluarga kita, anak-anak kita, bahkan orang tua kita ke derajat yang sama—jika mereka beriman. Mengapa? Karena kebahagiaan sejati tidak hanya tentang apa yang kita miliki, tetapi tentang dengan siapa kita berbagi.

KEHIDUPAN: KEADILAN ATAU TIPUAN? MENGUNGKAP RAHASIA DI BALIK PERBEDAAN NASIB MANUSIA

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
 
Ada yang lahir dalam kemewahan, sementara yang lain bergulat dengan kemiskinan. Sebagian hidup di istana megah, sementara sebagian lainnya bahkan tak memiliki atap untuk berteduh. Ketidaksetaraan ini bukan hanya tentang harta, tetapi juga tentang rupa, nasib, dan peluang hidup.

Namun, apakah semua ketimpangan ini berarti dunia tidak adil? Atau sebenarnya kehidupan dunia hanyalah perhiasan yang menipu, seperti yang telah diperingatkan oleh Allah? Dunia ini sementara, tetapi akhirat menawarkan sesuatu yang tak terbandingkan: keadilan sejati.