NIKMAT TAUBAT & ISTIGHFAR

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Ada orang bangga dengan amalnya.
Ada orang tenggelam dalam dosanya.
Tapi lebih banyak orang yang terjebak dalam penundaan.

"Nanti aku berubah…"
"Nanti aku tobat…"
"Nanti aku serius…"
Tapi... nanti itu tidak pernah datang.

Allah tidak menunggu kita jadi sempurna untuk menerima kita kembali.
Yang Dia tunggu cuma satu: kita benar-benar ingin pulang.

Dalam sesi ini kamu akan dibukakan:

  • Betapa luasnya pintu taubat, tapi sering kita abaikan.
  • Kenapa dosa sebanyak apapun tak lebih besar dari rahmat-Nya.
  • Dan bagaimana istighfar bisa jadi nikmat, bukan sekadar lisan.

Kamu akan diingatkan:

  • Bahwa iman tak akan tumbuh dalam lingkungan yang merusak.
  • Bahwa wudhu yang sembarangan bisa jadi penghapus amal salatmu.
  • Dan bahwa menangis di hadapan Allah jauh lebih berharga dari pujian manusia.

Jangan tunggu hari di mana kita tak bisa lagi menunduk.
Jangan tunggu waktu di mana doa tak bisa lagi terucap.
Selagi masih bisa memohon… kembalilah.

Tuhan kita bukan pendendam.
Dia bukan penghukum yang menunggu kita jatuh.
Dia adalah Al-Ghafur, Ar-Rahim, At-Tawwab.
Yang setiap hari menanti… kita jujur dalam taubat.